Kejanggalan Pesantren Herry Wirawan, Guru Cuma Satu, Santri Lulus tanpa Ijazah

Kejanggalan Pesantren Herry Wirawan, Guru Cuma Satu, Santri Lulus tanpa Ijazah

BANDUNG - Pesantren Herry Wirawan ternyata memiliki sejumlah kejanggalan. Rupanya, lembaga pendidikan itu, hanya punya satu guru.

Tidak hanya itu, terungkap fakta bahwa santri dan santriwati yang lulus tidak mendapatkan ijazah, layaknya boarding school pada umumnya.

Hal itu, sesuai dengan temuan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Garut.

Ketua P2TPA, Garut Diah Kurniasari Gunawan mengungkapkan, santriwati yang menjadi korban pemerkosaan tersangka Herry ternyata diming-imingi biaya pesantren hingga sekolah gratis.

Para korban pemerkosaan Herry kebanyakan berasal dari Garut, Jawa Barat. Mereka datang ke pesantren itu sejak 2016 atau saat masih duduk di bangku SMP.

Kejanggalan mulai terjadi. Guru atau pengajar di pesantren tersebut yang hanya berjumlah satu orang yang tak lain adalah Herry Wirawan sendiri.

Kalaupun ada guru lain yang datang, waktunya tidak tentu dan hanya bersifat guru panggilan, tidak seperti halnya sekolah atau pesantren pada umumnya.

Kejanggalan berikutnya yaitu tidak ada ijazah bagi santri yang telah lulus sekolah. Ada korban yang disebut telah lulus SMP di pesantren itu, tapi ijazahnya tidak ada.

Keanehan lain, orang tua santriwati diminta untuk membantu pembangunan pesantren. Dari mulai menyumbang kayu hingga tenaga.

Artinya, orang tua santriwati tersebut turut menjadi pekerja untuk membangun pesantren milik Herry.

Padahal, Herry menyebar proposal untuk mendapat bantuan hingga akhirnya bisa membangun pondok pesantren tersebut. (yud/kmp)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: